PDTM

POROS
“ Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinis, baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang di “kill” ( baja yang dioksidasikan dengan ferro silikon dan di cor, kadar karbon terjamin)”. (Sularso, 1997 :2)
Tabel 2.8 : Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja karbon yang
difinis dingin untuk poros
Standar dan macam Lambang Perlakuan Panas Kekuatan tarik(Kg/mm²) Keterangan
Baja karbon konstruksi mesin (JIS G 4501) S 30 C
S 35 C
S 40 C
S 45 C
S 50 C
S 55 C Penormalan



“ 48
52
55
58
62
66
Batang baja yang difinis dingin S 35 C-D
S 40 C-D
S 45 C-D “

“ 53
60
72 Ditarik dingin, digerinda, dibubut, atau gabungan dari hal-hal tersebut
(Sularso, 1997 :3)
Dalam perencangan ini penulis mengambil bahan poros dari S 45 C atau AISI 1045 yang mempunyai kekuatan tarik 58 Kg/mm².
Poros merupakan bagian yang terpenting dari suatu mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga dan putaranya melalui poros. Menurut pembebanannya poros dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Poros transmisi, poros semacam ini mendapat beban puntiran murni atau puntiran lentur.
Gambar 2.6 : Poros Transmisi
2. Poros dukung, poros yang berputar atau diam, memikul beban tertentu atau berubah.
Gambar 2.7 : Poros Dukung
3. Poros dukung transmisi, poros ini mendapat pembebanan gabungan, karena berfungsi sebagai penerus daya, juga memikul suatu beban tertentu.
Gambar 2.8 : Poros Dukung Transmisi
Momen puntir pada poros yang menggerakan adalah :
………………………………………..(kgmm) (Sularso,1997:7)
Diamana :
= Momen puntir (kgmm)
= Daya rencana (KW)
= Putaran poros (rpm)
Sedangkan ……………………………….(KW) ( Sularso, 1997 :7)
Dimana :
= Faktor koreksi daya
P = Daya motor (KW)
Momen puntir yang terjadi pada saat poros yang digerakan adalah :
…………………………..(kgmm) (Sularso, 1997:7)
Dimana :
= Momen puntir (kgmm)
= Daya rencana (KW)
= Putaran poros (rpm)
Tabel 2.9 : Faktor-faktor Koreksi Daya yang akan ditransmisikan :
Daya rencana yang akan ditransmisikan
Daya rata-rata yang diperlukan
Daya maksimum yang diperlukan
Daya Normal 1,2 – 2,0
0,8 – 1,2
1,0 -1,5
(Sularso, 1997 :8)
Untuk menghitung diameter poros yang akan dipergunakan maka dapat dicari dengan rumus :
……………………………………………..(Sularso, 1997:8)
Dimana :
= faktor beban tumbukan
= faktor beban lentur
T = momen puntir
Faktor beban tumbukan ( ) dipilih sebesar 1,0 jika beban dikenakan secara halus 1,0 – 1,5 jika terjadi kejutan atau tumbukan, dan 1,5 – 3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar. Faktor beban lenur ( ) yang harganya antara 1,2 sampai 2,3 ( jika diperkirakan tidak akan terjadi pembebanan lentur maka diambil = 1,0)

Grab This Comment Form

0 Response to "PDTM"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme